5/26/2014

Tips Menjaga Kartu ATM & Kartu Kredit Agar Selalu Dalam Keadaan Baik

Kejadian ini mungkin pernah anda alami sewaktu berbelanja atau melakukan pembayaran dengan menggunakan kartu debet ATM ataupun kartu kredit. Kita jadi kesel karena tiba-tiba kartu ATM tidak bisa melakukan transaksi dan di tolak oleh mesin ATM atau paypad. Nah kejadian seprti itu jangan sampai terulang lagi, yang mengakibatkan jadwal kegiatan dan acara kita bisa terganggu. Nah ini contoh-contoh kejadian yang pernah saya alami seperti ini :
-        Saat pembayaran di marcandise, kita tidak bawa uang yang cukup (uang pas-pasan), ATM sudah digesek tetapi tidak terdetek oleh mesin pembayaran. Pesan  yang muncul bisa eror bisa juga sama sekali tidak mendapat reaksi dari mesin. Padahal selain bayar belanja kita juga mau ambil uang tunai sekalian. Lebih kesel lagi kalau ketemu SPG baru yang langsung memvonis, ATM rusak pak, saldo nggak mencukupi pak, waduh padahal belum tentu kan broo? memang ada beberapa kemungkinan antara lain : magnet barcode ATM sudah rusak / lemah, sistem IT merchandiser bermasalah atau emang bener saldo tipis bro hehehe…jadi gagal belanja dan gagal ambil uang deh??
-        Waktu kita mau mengambil uang di mesin ATM, mesin ATM langsung menolak kartu kita dan minta memasukkan kartu yang lain. Kejadian di mesin ATM kadang ditolak kadang nggak. Bisa juga di ATM bank penerbit ditolak, tapi ATM lain bisa. Hal ini menunjukan barcode magnet kita rusak / lemah / kotor sehingga bagi mesin ATM yang sensitive menolaknya.
-        Atau saat kita sedang melakukan pembayaran dengan ATM ataupun  kartu kredit, kartu kita ditolak seperti kejadian diatas. Dan pesan yang muncul memang saldo (mengindikasikan) tidak mencukupi. yang ini anda harus ganti kartu yang lain, yang saldonya cukup. SPG yang bijak akan bertanya,”maaf pak ada kartu lain?”, kalau SPG junior bilang,”Pak saldonya tidak mencukupi”. Waduh berabe kan kalau terdengar banyak orang yang sedang ngantri di kasir. Padahal mungkin kita salah ngambil kartu yang saldonya tipis hehhe…
Nah dari beberapa pengalaman diatas, saya juga sering mengalaminya. Bahkan dua kali terpaksa saya harus minta ganti ke bank penerbit di kantor cabang bank terdekat bro. Dari pengalaman itu saya pernah melihat seorang SPG senior yang menangani kartu ATM saya yang susah digesek di mesin auto debet / paypad machine tetapi tidak bisa transaksi. SPG senior itu setelah mendapat laporan bawahannya kemudian mengambill kertas untuk melapisi ATM saya kemudian menggeseknya di mesin paypad. Hasilnya kartu ATM saya kembali bisa bertransaksi. Pengalaman ini kemudian saya simpulkan dengan pengalaman-sebelumnya : yaitu bagaimana memelihara kondisi ATM / kartu kredit selalu dalam kondisi baik ;
  1. Ketika kartu ATM baru anda terima, biasanya dilengkapi dengan lapisan plastic. Nah gunakan selalu plastic itu untk menjaga kondisi ATM anda selalu bersih dan baik. (berlaku juga untuk karu kredit)
  2. Jika plastic ATM rusak anda bisa menggantinya dengan lembaran kertas lelebar dua sisi ATM. Pelapisan ini bertujuan agar bagian barcode magnet terlindungi dari kotor debu dan lengket/lembab nya dompet. Atau jika lapisan plastic rusak anda bisa membuatnya dari bahan plastik juga. (berlaku juga untuk karu kredit).
  3. Jangan tumpuk bareng dengan bagian barcode saling berhadapan antara kartu ATM dengan Kartu ATM, atau kartu ATM dengan kartu kredit. Karna hal ini akan menyebabkan magnet di kartu menjadi rusak.
  4. Untuk menghindari kartu ATM yang patah, jangan kantongi dompet di saku celana belakang yang kondisinya sangat ketat. Bisa anda gunakan saku baju bagian depan untuk menyimpan dompet jika memungkinkan atau anda bawa dompet dengan tas pinggang / tas kecil yang modis dari Eiger.

0 komentar:

Posting Komentar